Minggu, 27 Mei 2018

Kreterian Guru Profesional

      Untuk menjadi guru yang profesional selain memiliki sifat yang  rajin, disiplin, dan sabar, guru juga harus memiliki kreteria yang bagus agar disukai oleh para murid tetapi tetap berwibawa. Adapun kreteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. adil 
        Jadilah sosok pendidik yang obyektif, bukan subyektif. Adil di sini berarti Bapak/Ibu tidak berpihak pada satu sisi atau kelompok tertentu. Jadi, harus mampu menyikapi setiap siswa dengan karakter dan kemampuan yang beragam.
2. Terbuka
      Selain itu, keterbukaan juga merupakan kriteria yang sangat penting bagi guru. Menerima kedatangan, pertanyaan, kritik, hingga masukan dari siswa. Untuk memperbaiki karakter siswa, Bapak/Ibu terlebih dulu harus melakukan perbaikan. Cobalah bersikap demokratis, tentu kelas akan jauh lebih menyenangkan.Bukan hanya sikap, namun juga pikiran. Dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, Bapak/Ibu harus bisa berpikiran terbuka. Ketimbang mengotak-ngotakkan mana murid pintar, bodoh, dan sedang-sedang saja, alangkah baiknya jika diubah sedikit cara berpikirnya. Setiap anak memiliki keunikan dan bisa sukses di kemampuannya masing-masing. Ketika Bapak/Ibu berpikiran terbuka, maka akan lebih mudah juga menyerap ilmu dari siapa pun, tanpa berpikir “Ah, saya sudah tahu itu,”. Zaman sekarang, ilmu itu bisa dari siapa saja lho, termasuk siswa di kelas.
3. Jadi Contoh
Selama ini, metode pengajaran apa saja yang telah Bapak/Ibu terapkan? Kalau hanya menyampaikan materi dengan ceramah panjang, rasanya tidak akan efektif. Pernah dengar “masuk telinga kiri, keluar telinga kanan”, kan? Tentu Bapak/Ibu tidak ingin hal demikian yang terjadi pada para peserta didik. Sebagai contoh sederhana, misalnya ada sampah yang tidak pada tempatnya di dalam kelas. Daripada hanya menegur “Jangan buang sampah sembarangan ya, anak-anak,”, akan lebih baik jika Bapak/Ibu langsung mengambil sampah tersebut dan memasukkannya dalam tempat sampah. 
4. Bijaksana
Menjadi seorang guru, berarti harus bijaksana. Baik dalam mengambil keputusan, menyikapi masalah, maupun bertindak. Kalau Bapak/Ibu mampu menjadi sosok pendidik yang bijak, siswa tentu akan lebih respect. Pendidik yang bijaksana tahu bagaimana melakukan pendekatan yang tepat terhadap peserta didiknya.
5. Flesibel
menjadi guru memang harus punya prinsip, baik dalam nilai-nilai maupun pengetahuan. Namun, dalam menyampaikan prinsipnya, Bapak/Ibu sebaiknya fleksibel. Fleksibel di sini maksudnya adalah tidak kaku dan mampu menyesuaikan dengan kondisi, perkembangan, sifat, kemampuan, serta latar belakang siswa.
6. Peka
Bapak/Ibu Guru harus bisa cepat mengerti, memahami, dan melihat dengan perasaan apa yang terlihat pada siswa. Mulai dari ekspresi wajah, gerak-gerik, nada suara, dan lainnya. Jadi, guru dapat segera memahami apa yang dialami oleh siswa. Tidak hanya cepat memahami, tapi juga cepat tanggap untuk menanggulanginya.
7. Memahami Proses
Dalam belajar dan mengajar, maka terjadi sebuah proses. Nah, proses ini tidak selalu mudah dilalui dengan cepat, bergantung pada individu masing-masing. Maka, penting sekali bagi seorang guru untuk bisa memahami arti proses. Memilih untuk menjadi guru tentu harus siap stok sabar yang banyak, bukan? Misalnya dalam mengajar, jika siswa tidak mudah memahami, maka jangan langsung dimarahi. Coba cek lagi, bagaimana karakter, tipe belajar, dan cara mengajar siswa tersebut.



PPT Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Sabtu, 26 Mei 2018

Kelebihan dan Kekurangan dalam Penelitian Tindakan Kelas


     
Hasil gambar untuk gambar guru sedang mengajar dengan model pembelajaran                                                                          Sebagai salah satu metode penelitian, penelitian     tindakan kelas memiliki sejumlah kelebihan untuk digunakan oleh guru dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran dan hasil hasil belajar siswa. 

Memahami kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas ini sangat penting bagi seorang guru karena dengan memahami kelebihan dan kekurangannya, peneliti dapat mengurangi kekurangan dan memaksimalkan kelebihannya. Berikut ini dipaparkan kelebihan dan kekurangan penelitian tindakan kelas menurut Muhammad Asrori (2008).
a.  Kerja sama dengan teman sejawat dalam penelitian tindakan kelas dapat menimbulkan rasa memiliki. Kerja sama ini memberikan wahana untuk menciptakan kelompok dasar yang baru di antara para dan mendorong lahirnya rasa berkaitan antara mereka untuk saling tukar pikiran dan saling memberikan masukan dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran yang selama ini sama-sama dilaksanakan. Guru akan saling termotivasi antara satu dengan yang lain. Apalagi, jika hasil diskusi dengan teman sejawat itu mampu menghasilkan perbaikan yang nyata pada proses pembelajaran dan hasil belajar siswanya.
b.   Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas mendorong berkembangnya pemikiran kritis dan kreativitas guru. Melalui diskusi dan interaksi dengan teman sejawat atau peneliti dari perguruan tinggi kependidikan atau orang lain dalam melakukan penelitian tindakan kelas, guru itu akan dapat menemukan dan mengembangkan kesadaran bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan cara demikian itu guru akan dapat menerima dirinya sendiri secara wajar. Melalui diskusi dengan teman sejawat atau peneliti dari perguruan tinggi kependidikan guru akan dapat melihat lebih banyak cara memandang masalah, lebih banyak saran-saran dan dan pemikiran untuk penyelesaian masalah pembelajaran yang dihadapi, lebih banyak analisis dan kritikan terhadap rencana tindakan yang diajukan. Situasi keterbukaan seperti ini dapat mendorong berkembangnya pemikiran kritis dan kreativitas pada diri guru.
c.  Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan kemampuan guru untuk membawa kepada kemungkinan untuk berubah. Mencoba sesuatu yang baru pasti mengandung resiko. hasil Penelitian tentang dinamika kelompok menunjukkan bahwa seseorang yang merupaka anggota kelompok lebih mudah berubah daripada perorangan (bukan sebagai anggota kelompok). 
d. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap lakukan.apa yang dia dan muridny
e. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di bidangnya.
f. Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
g. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.
h.   Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatan mutu hasil instruksional; mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.

            Selain memiliki sejumlah kelebihan-kelebihan seperti telah dipaparkan di atas, penelitian
      tindakan kelas, sebagaimana juga penelitian lainnya, juga mengandung beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut menurut Muhammad Asrori (2008) adalah sebagai berikut:
a.  Kurang mendalamnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik-teknik dasar penelitian tindakan kelas pada pihak peneliti. Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh praktisi, yang dalam hal ini adalah guru yang selalu peduli terhadap kekurangan yang ada dalam situasi kerjanya, khususnya kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan dan berkehendak untuk memperbaikinya. Karena para guru ini biasanya berurusan dengan hal-hal yang praktis, pada umumnya mereka kurang dilengkapi dengan pengetahuan yang mendalam dan keterampilan tentang teknik dasar penelitian. 
b. Tidak mudah menemukan dan merumuskan masalah yang hendak diteliti. Karena guru kebanyakan selalu bekerja dengan kegiatan rutin pembelajaran  dan jarang melakukan penelitian, maka tidak jarang guru mengalami kesulitan menemukan dan merumuskan masalah yang hendak diteliti. 
c.    Tidak mudah mengelola waktu antara kegiatan rutin yang sekaligus dilakukan dengan kegiatan penelitian tindakan kelas. Karena penelitian tindakan kelas memerlukan komitmen guru sebagai peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, maka faktor waktu ini dapat menjadi faktor yang sangat serius. 
d.    Keengganan atau bahkan kesulitan untuk melakukan perubahan. Pada umumnya orang merasa enggan, merasa berat, atau bahkan menentang terhadap perubahan karena perubahan berarti kerja keras. Sangat boleh jadi pada diri guru ada juga yang berpikiran dan memiliki perasaan semacam ini. Perubahan melalui penelitian tindakan kelas benar-benar menuntut keseriusan guru, baik dilihat dari aspek pikiran, tenaga, waktu, dan tentunya sikap untuk berubah.
e.  Tuntutan terhadap penelitian tindakan agar dia dapat meyakinkan orang lain bahwa model, metode, strategi, atau teknik-teknik pembelajaran yang ditelitinya benar-benar berjalan secara efektif dan membawa kepada perubahan dan peningkatan kualitas secara nyata. Setelah penelitian itu tercapai guru harus ingat bahwa temuan penelitiannya hanya berlaku untuk situasi pembelajaran yang ditelitinya.

sumber : http://007indien.blogspot.co.id/2012/05/kelebihan-dan-kekurangan-              penelitian.html
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/ 










Jumat, 16 Maret 2018

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       : SMA NEGERI 6 MERANGIN
Matapelajaran              : Fisika
Kelas/Semester            : XI MIPA /I
Materi Pokok              : Dinamika Fluida

A.      KOMPETENSI INTI (KI)
Kompetensi Sikap Spiritual peserta didik adalah menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Kompetensi Sikap sosial peserta didik menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami,  menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya  tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.


B.       KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi dasar
3.4 menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
Indikator
1.      Menjelaskan pengertian fluida dinamis
2.      Menyebutkan sifat-sifat fluida ideal
3.      Menghitung debit fluida yang bergerak
Kompetensi dasar
4.4 membuat dan menguji proyek sederhana yang menerapkan prinsip dinamika fluida
Indikator
1.      Menentukan alat dan bahan percobaan  untuk mengukur debit fluida
2.      Menentukan besar debit fluida
3.      Membuat proyek sederhana berdasarkan video yang ditampilkan

C.      TUJUAN PEMBELAJARAN
3.4 menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
1.      Selama dan setelah proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan pengertian fluida dinamis
2.      Selama dan setelah proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan sifat-sifat fluida
3.      Selama dan setelah proses pembelajaran siswa dapat menghitung debit fluida yang bergerak

4.4 membuat dan menguji proyek sederhana yang nerapkan prinsip dinamika fluida
1. selama dan setelah proses pembelajaran siswa dapat menentukan alat dan  bahan untuk mengukur debit fluida
2. selama dan setelah proses pembelajaran siswa dapat menentukan debit fluida
3. selama dan setelah  proses pembelajaran siswa dapat membuat proyek sederhana berupa pipa venturimeter
D.      MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian fluida dinamis
     Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).

Rumus fluida dinamis

Fluida Ideal
Faktual:
Bentuk aliran air pada kran
Konseptual:
Fluida ideal yaitu fluida yang tidak kompresibel, berpindah tanpa mengalami gesekan, dan aliranya stationer.
  • Tidak kompresible, artinya bahwa dengan adanya perubahan tekanan volume fluida tidak berubah.
  • Tidak mengalami gesekan (non viskositas), artinya bahwa saat fluida mengalir, gesekan antara fluida dengan dinding tempat mengalir dapat diabaikan.
  • Aliran stationer (non turbulensi), artinya tiap partikel fluida mempunyai garis alir tertentu dan untuk luas penampang yang sama mempunyai laju aliran yang sama.

Jenis Aliran Fluida
Ada beberapa jenis aliran fluida. Lintasan yang ditempuh suatu fluida yang sedang bergerak disebut garis alir. Berikut ini beberapa jenis aliran fluida yaitu sebagai berikut :
  • Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan yang bersebelahan meluncur satu sama lain dengan mulus. Pada aliran ini partikel fluida mengikuti lintasan yang mulus dan lintasan ini tidak saling bersilangan. Aliran laminer dijumpai pada air yang dialirkan melalui pipa atau selang.
  • Aliran turbulen yaitu aliran yang ditandai dengan adanya lingkaran-lingkaran tak menentu dan menyerupai pusaran. Aliran turbulen sering dijumpai di sungai-sungai dan selokan-selokan.

E.       METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran yang digunakan untuk “Fluida Dinamik” adalah Diskusi, Tanya jawab. Untuk memperkuat Pendekatan Ilmiah (scientific) diterapkan Model Pembelajaran Berbasis  discovery learning dan Project Based Learning.

F.       MEDIA PEMBELAJRAN DAN SUMBER BELAJAR
1.        Media Pembelajaran:
Laptop/proyektor, 1 file foto/gambar tentang aktifitas orang yang sedang menyiram tanaman, video tentang percobaan venturimeter

2.        Sumber Belajar:
-     Buku Fisika:
Tim Masmedia Buana Pustaka, FISIKA 2 , Kelas XI penerbit Masmedia tahun 2014, halaman 183 – 208
-     Internet:
Situs Web: http//www.edumedia.com


G.      LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.      Pendahuluan  (10 menit)
-      Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan melakukan presensi terhadap peserta didik.
-      Menyampaikan tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar dan  indikator yang akan dibahas
-      Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-      Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
2.      Kegiatan inti
Deskripsi kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
Mengamati : Guru menampilkan 2 gambar yaitu air yang keluar dari keran , peserta didik mengamati media yang ditunjukan dan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan

Guru mengidentifikasi masalah fluida ideal peserta didik diberi kesempatan untuk mendeskripsikan identifikasi masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan

Menanya / mendiskusikan :Guru dan peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab. Dalam hal ini besaran-besaran dalam fluida ideal dan gejala yang ditimbulkan dari fenomena tersebut
25 menit
Mengumpulkan Informasi : Guru menampilkan video tentang percobaan venturimeter dan peserta didik mengamati bagaimana prinsip kerja venturimeter

Asosiasi : Guru melakukan verikasi pekerjaan peserta didik dengan melakukan pembahasan

Komunikasi : Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari hasil verivikasi dan kesiimpulan dibatasi pada aspek fluida ideal dalam kehidupan sehari-hari.



3.      Penutup (10 menit )
-      Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang Fluida ideal, debit,
-      Melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi dari indikator
-      Meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mempelajari Fluida ideal dan debit
-      Memberikan tugas kepada peserta didik…..(Tugas Terlampir).














H.      PENILAIAN
1.    Jenis/teknis penilaian
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok dan kerja individu, praktikum, presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.


LAMPIRAN
LEMBAR KERJA SISWA

A.      Judul Percobaan:
Praktikum Pipa Venturi
B.       Tujuan Percobaan:
Menentukan kecepatan alir fluida
C.      Landasan Teori:
Selain teorema Torricelli, persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada kasus khusus lain yakni ketika fluida mengalir dalam bagian pipa yang ketinggiannya hampir sama (perbedaan ketinggian kecil). Untuk memahami penjelasan ini, amati gambar di bawah:
Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa yang penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir sama sehingga diangap ketinggian alias h sama. Jika diterapkan pada kasus ini, maka persamaan Bernoulli berubah menjadi:
Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida bertambah (ingat persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran fluida lebih besar.
Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka tekanan fluida menjadi besar.



D.      Alat dan Bahan:
1)      Pipa Venturi,
2)      Ember air,
3)      stopwatch,
4)      mistar
E.       Langkah Kerja:
1)      Menyusun / merangkai alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini:
2)      Meletakkan rangkaian pada posisi horizontal / datar!
3)      Mengukur air ke dalam gelas ukur dengan volume 15 L dan tuangkan air ke dalam ember. (lubang pada ujung pipa ditutup)
4)      Membuka penutup lubang saluran tadi setelah itu menunggu sampai aliran airnya konstan, kemudian di ukur kenaikan air pada kedua pipa kapiler untuk  dan .
5)      Ulangi langkah 3 dan 4 dengan volume air yang berbeda.
6)      Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan
Ketinggian (h)
(cm)
Laju air
Volume1
Volume2
Volume3
h1



h2



h1 – h2








F.       Teknik Analisis Data:
Adapun teknik analisis data yang digunakan, yaitu:
1.      Melengkapi tabel hasil pengamatan
2.      Menghitung luas penampang pada masing-pipa dengan menggunakan rumus:
3.      Menghitung kecepatan alir fluida pada penampang pertama dengan menggunankan persamaan:
Dengan ketidakpastian
Dengan menggunakan persamaan:

Dengan Kesalahan Relatif adalah sebagai berikut:
4.      Menghitung kecepatan alir fluida pada penampang kedua dengan menggunankan persamaan:
Dengan ketidakpastian
Dengan menggunakan persamaan:
Dengan Kesalahan Relatif adalah sebagai berikut:
5.      Menghitung Keakuratan dari percobaan yang dilakukan dengan persamaan:



G.      Pertanyaan:
1.    Hitung berapa kecepatan alir fluida pada penampang pertama!
2.    Hitung berapa kecepatan alir fluida pada penampang kedua!
3.    Apakah yang dapat anda simpulkan dari hasil percobaan anda?





















a.            Lembar Kinerja Presentasi

PENILAIAN KINERJA PRESENTASI

Matapelajaran     : Fisika
Materi                 : Fluida Dinamik

Nama         :
Kelas         :

No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1
Komunikasi



2
Sistematika penyampaian



3
Wawasan



4
Keberanian



5
Antusias



6
Penampilan





Rubrik:
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
Komunikasi
Tidak ada komunikasi
Komunikasi sedang
Komunikasi Lancar dan baik
Sistematika penyampaian
Penyampain tidak sistematis
Sistematika penyampaian sedang
Sistematika penyampaian baik
Wawasan
Wawasan kurang
Wawasan sedang
Wawasan luas
Keberanian
Tidak ada keberanian
Keberanian sedang
Keberanian baik
Antusias
Tidak antusias
Antusias sedang
Antusias dalam kegiatan
Penampilan
Penampilan kurang
Penampilan sedang
Penampilan baik












b.        Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Kelompok

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP
KERJA KELOMPOK
Mata Pelajaran      : Fisika
Kelas                     : XI
Materi Pokok        : Fluida Dinamik

No
Nama Siswa
Observasi
Jml
Skor
Nilai
kerjasama
tanggungjawab
toleran
disiplin
(1)
(2)
(3)
(4)
1.       
………..






2.       







3.       







4.       







5.       







6.       
Dst.







Keterangan pengisian skor:
4.  Sangat baik
3.  Baik
2.  Cukup
1.  Kurang.
























c.       Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Individu

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP
KERJA INDIVIDU

Mata Pelajaran : Fisika
Kelas               : XI
Materi Pokok  : Fluida Dinamik

No
Nama Siswa
Observasi
Jml
Skor
Nilai
santun
jujur
Cinta damai
(1)
(2)
(3)
1.       
………..





2.       






3.       






4.       






5.       






6.       
Dst.






Keterangan pengisian skor:
4.  Sangat baik
3.  Baik
2.  Cukup
1.  Kurang.






















d.      Lembar Observasi Penilaian Sikap Kinerja Presentasi

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP
KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas                  : XI
Materi Pokok     : Fluida Dinamik

No
Nama Siswa
Observasi
Jml
Skor
Nilai
Responsif
proaktif
Peduli lingkungan
Peduli sesama
(1)
(2)
(3)
(4)
1.       
………..






2.       







3.       







4.       







5.       







6.       
Dst.







Keterangan pengisian skor:
4.  Sangat baik
3.  Baik
2.  Cukup
1.  Kurang.























e.       Lembar Penilaian Hasil

Pengetahuan
a.       Teknik                   : Tertulis
b.      Bentuk                  :  esai

1.      Jelaskan pengertian fluida dinamis!
2.      Suatu pipa mengalirkan air dengan debit 1m3 tiap sekonnya, dan digunakan untuk mengisi bendungan berukuran ( 100 x 100 x 10 ) m. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bendungan sampai penuh !          
3.      Ahmad mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari kern seperti gambar dibawah

      Jika luas penampang kran dengan dameter D1 adalah 2 cm2 an kecepatan air           di kran adalh 10 m/s tentukan:
a.       Debit air
b.      Waktu yang diperlukan untuk mengisi air
4.      Sebutkan contoh penerapan  fluida dinamis dalam kehidupan sehari-hari!
5.      Volume air yang keluar dari sebuah pipa dalam satu menit adalah 12 liter. Berapa liter per detik debit air yang keluar dari pipa tersebut?







Kunci jawaban
1.      Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
2.       
http://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2017/01/jawab.jpg
Jadi, Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bendungan sampai penuh yaitu 100.000 s
3.      Deketahui : A1 = 2 cm = 2 x 10-4 m2
                   V2 = 10 m/s
a .  Debit air
Q = A2 v2 = (2 x 10-4) (10)
Q = 2 x 103 m3/s
b . aktu yang diprlukan untuk mengisi ember
V = 20 liter = 2 x 103 m3
Q = 2 x 103 m3/s
 t = V / Q
 t = (2 x 103 m3) (2 x 103 m3/s)
 t = 10 sekon






4.      Manfaat dan terapan fluida baik fluida statis maupun fluida dinamis bagi kehidupan sangat banyak antara lain yang sering digunakkan dongkrak hidrolik, pompa hidrolik ban sepeda, mesin hidrolik, rem piringan hidrolik, hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, karburator, sayap pesawat terbang.
5.      Volume air = 12 liter
Waktu alir = 1 menit = 30 detik
Debit = volume air /  waktu alir
         = 12 / 60
         = 0,2 liter/detik


Kriteria Penilaian
Soal
Nilai
1
15
2
25
3
25
4
20
5
15
Total
100

 


I.         PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

PEMBELAJARAN REMEDIAL
1.        Rencana Kegiatan:
a.         Peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
b.        Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakangbahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik
2.        Bentuk Pelaksanaan Remedial:
a.         Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
b.        Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
c.         Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
d.        Pemanfaatan tutor sebaya.
e.         dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan
3.        Teknik Pembelajaran Remedial:
a.         Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%
b.        Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi kurang dari 50%
c.         Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %

4.        Nilai Remedial:
Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remedi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100)